Serba Tujuh - Tahukah kamu dengan Tujuh Pahlawan 
Revolusi atau yang lebih sering disebut dengan TUPAREV ? Mereka adalah 
para pahlawan Indonesia yang gugur dalam memperjuangkan kemerdekaan 
negara, Sebelum mengenali satu per satu TUPAREV tersebut, mari kita 
pahami terlebih dahulu apa itu pahlawan dan revolusi.
Pahlawan (Sanskerta: phala-wan adalah orang yang dari dirinya menghasilkan buah (phala)
 yang berkualitas bagi bangsa, negara, dan agama. Dia memiliki 
keberanian dan pengorbanan yang luar biasa dalam membela kebenaran dan 
merupakan pejuang yang gagah berani. Dalam aturan resmi Indonesia, pahlawan nasional Indonesia adalah:
- Warga Indonesia yang telah meninggal dunia.
 - Telah memimpin dan melakukan perjuangan bersenjata, perjuangan politik, atau perjuangan dalam bidang lain mencapai/merebut/mempertahankan/mengisi kemerdekaan serta mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.
 - Telah melahirkan gagasan atau pemikiran besar yang dapat menunjang pembangunan bangsa dan negara.
 - Telah menghasilkan karya besar yang mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat luas atau meningkatkan harkat dan martabat bangsa Indonesia
 - Pengabdian dan perjuangan yang dilakukannya berlangsung hampir sepanjang hidupnya, tidak sesaat, dan melebihi tugas yang diembannya.
 - Perjuangannya mempunyai jangkauan luas dan berdampak nasional.
 - Memiliki konsistensi jiwa dan semangat kebangsaan/nasionalisme yang tinggi.
 - Memiliki akhlak dan moral yang tinggi.
 - Pantang menyerah pada lawan ataupun musuh dalam perjuangannnya.
 - Tidak pernah melakukan perbuatan tercela yang merusak nilai perjuangannya.
 
- Daftar uraian riwayat hidup dan perjuangan beliau oleh yang bersangkutan secara tertulis dengan ilmiah, disusun sistematis, serta berdasarkan data yang akurat
 - Daftar dan bukti Tanda Kehormatan yang pernah diterima/diperoleh
 - Catatan pandangan/pendapat tokoh masyarakat tentang Pahlawan Nasional yang bersangkutan
 - Foto-foto/gambar dokumentasi yang menjadi potret perjuangan beliau yang bersangkutan
 - Telah diabadikan namanya melalui sarana monumental sehingga dikenal masyarakat
 
Kedua adalah Revolusi.  Revolusi adalah perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung secara cepat dan menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan masyarakat.
 Di dalam revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan atau tanpa
 direncanakan terlebih dahulu dan dapat dijalankan tanpa kekerasan atau 
melalui kekerasan. Ukuran kecepatan suatu perubahan sebenarnya relatif 
karena revolusi pun dapat memakan waktu lama. Misalnya revolusi industri
 di Inggris
 yang memakan waktu puluhan tahun, namun dianggap ‘cepat’ karena mampu 
mengubah sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat —seperti sistem 
kekeluargaan dan hubungan antara buruh dan majikan— yang telah 
berlangsung selama ratusan tahun. Revolusi menghendaki suatu upaya untuk
 merobohkan, menjebol, dan membangun dari sistem lama kepada suatu 
sistem yang sama sekali baru. Revolusi senantiasa berkaitan dengan 
dialektika, logika, romantika, menjebol dan membangun.
Dialektika revolusi mengatakan bahwa 
revolusi merupakan suatu usaha menuju perubahan menuju kemaslahatan 
rakyat yang ditunjang oleh beragam faktor, tak hanya figur pemimpin, 
namun juga segenap elemen perjuangan beserta sarananya. Logika revolusi 
merupakan bagaimana revolusi dapat dilaksanakan berdasarkan suatu 
perhitungan mapan, bahwa revolusi tidak bisa dipercepat atau 
diperlambat, ia akan datang pada waktunya. Kader-kader revolusi harus 
dibangun sedemikian rupa dengan kesadaran kelas dan kondisi nyata di 
sekelilingnya. Romantika revolusi merupakan nilai-nilai dari revolusi, 
beserta kenangan dan kebesarannya, di mana ia dibangun. Romantika ini 
menyangkut pemahaman historis dan bagaimana ia disandingkan dengan 
pencapaian terbesar revolusi, yaitu kemaslahatan rakyat.
Sedangkan Pahlawan Revolusi adalah gelar yang diberikan kepada sejumlah perwira militer yang gugur dalam tragedi G30S yang terjadi di Jakarta dan Yogyakarta pada tanggal 30 September 1965.
Tujuh Pahlawan Revolusi tersebut adalah :
- Jenderal Anumerta Achmad Yani
 - Letnan Jenderal Anumerta Siswondo Parman
 - Letnan Jenderal Anumerta Mas Tirtodarmo Haryono
 - Letnan Jenderal Anumerta Suprapto
 - Mayor Jenderal Anumerta Donald Isac Panjaitan
 - Mayor Jenderal Anumerta Sutoyo Siswomiharjo
 - Kapten Anumerta Pierre Andreas Tendean
 
Anumerta (Inggris: posthumous) adalah tindakan atau kegiatan yang terkait dengan seseorang yang dilakukan setelah yang bersangkutan meninggal dunia.
 Dalam konteks yang paling umum, anumerta biasanya dikaitkan dengan 
pemberian penghargaan kepada seseorang atas jasa-jasa yang telah 
dilakukannya, biasanya oleh pemerintah atau organisasi, pada saat orang 
tersebut telah meninggal dunia. Dalam kemiliteran, pemberian gelar kenaikan pangkat satu tingkat diberikan dan tidak menutup kemungkinan diberikan juga kepada orang sipil.
 7 Pahlawan Revolusi Indonesia
Nah itu tadi pembaca 7 pahlawan kita yang harus kita kenang. 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar